Laman

Minggu, 20 Juni 2010

Ritual Adat Padi Dayak Kendayan

Ritual adat dayak kandayan kabupaten bengkayang yang biasanya di sebut "nyangahant" ini biasanya di lakukan sebagai ungkapan syukur kepada sang pencipta "jubata".Ritual ini biasanya di lakukan saat akan di lakukannya penanaman padi ( ijin kepada jubata awa pama ) besansam atau dalam bahasa dayak kendayannya adalah balalak/pantangan untuk bekerja selama tiga hari,ritual ini di maksudkan untuk meminta kepada sang pencipta ( Jubata ) supaya selama pengarapan dan penanaman padi di berikan suasana hari-hari yang cerah dan mendukung penanaman padi supaya berhasil dan mendapat hasil yang limpah ruah.Ritual akan kembali di laksanakan pada saat panen pertama kali yakni orang dayak kandayan menyebutnya "Mipit".Mipit ini sebagai pesta ungkapan syukur kepada sang pencipta "Jubata" atas berkat yang di berikan,Mipit ini diadakan serentak biasanya di setiap daerah sehingga dalam satu daerah itu bisa saling marasakan hasil panen warga lainnya.Dan pesta besar yang ketiga ini merupakan pesta terakhir setelah penenaman padi hingga berhasil.Pesta Naik Dango ini di laksanakan setelah panen padi selesai.Pesta Naik Dango ini di maksudkan untuk menyampaikan syukur atas panen yang telah di laksanakan sekalian mengantarkan benih yang akan di tanam kembali pada tahun yang akan datang.Pelaksanaan Naik dango ini tida seperti pelaksanaan acara Besansam atau Mipit yang di mana di lakukan di rumah,Naik Dango di lakukan di Rumah Panjang ( Rumah Betang ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar